Suara.com - Agar bisa unjuk gigi sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015, pemerintah Indonesia mengucurkan dana sebesar 10 juta Euro atau setara dengan Rp146 miliar.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ainun Naim, dana ini memang cukup besar tapi sebanding dengan target yang akan dicapai di pameran buku paling bergengsi di dunia itu, yakni untuk memperkenalkan Indonesia di dunia Internasional.
"Event ini kita anggap investasi. Seperti halnya kita memasarkan Indonesia di dunia Internasional. Anggaran kita sesuaikan dengan misi Kemendikbud untuk memperkenalkan karya sastra Indonesia ke dunia," ujar Naim pada konferensi pers 'Indonesia Guest of Honour Frankfurt Book Fair 2015' di gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan berharap melalui pameran bertaraf Internasional ini budaya Indonesia makin dikenal oleh masyarakat Eropa.
"Harapannya dengan dihadirkannya Indonesia di Book Fair ini, karya Indonesia bisa menjangkau minimal Eropa. Enam puluh persen liputan tentang Guest of Honour jadi ini kesempatan yang luar biasa untuk dikenal dunia. Akan kita siapkan sebaik-baiknya," ujar Anies.
FBF sendiri merupakan pameran buku terbesar di Eropa yang akan menampilkan karya sastra lebih dari 100 negara di dunia. Rencananya akan ada 200 karya sastra Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman dan 2000 buku yang dipamerkan dalam pameran Frankfurt Book Fair 2015 pada 13-18 Oktober 2015.