Motorola Jadi Amunisi Baru Adrie Besarkan Lenovo di Indonesia

Rabu, 25 Februari 2015 | 12:38 WIB
Motorola Jadi Amunisi Baru Adrie Besarkan Lenovo di Indonesia
Country Manager Lenovo Indonesia, Adrie R Suhadi, saat meresmikan kerja sama Lenovo Indonesia dengan Erajaya, Kamis (5/2/2015). [Suara.com/Deny Yuliansari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan teknologi dari Cina, Lenovo memang terhitung baru di Tanah Air, namun dengan umurnya yang baru tiga tahun, Lenovo sudah bisa menjadi kompetitor yang kuat di antara para pemain lama.

Bahkan untuk personal computer (PC), Lenovo sudah menjadi nomor satu dipasar global. Di Indonesia sendiri, Lenovo mulai merangkak ke tiga besar di segmen ponsel dan Indonesia sendiri sudah menjadi kontibutor terbesar kedua untuk Lenovo di pasar Asia Pasifik.

Tetapi dengan kondisi yang sudah memuaskan itu, terutama jika melihat kiprah Lenovo yang masih belia tak lantas membuat Adrie R. Suhadi, Country Manager divisi Smartphone Lenovo Indonesia, berleha-leha.

"Kami ini kan ada darah Cinanya," kata Adrie kepada Suara.com beberapa waktu silam.

Dia menyebut tidak akan menghentikan kerja keras Lenovo yang sudah berjalan sekarang ini. Bahkan, dengan selesainya akuisisi Lenovo terhadap Motorola, pihaknya akan semakin agresif termasuk di pasar Indonesia.

"Tentu kami akan agresif melalui distribusi yang semakin kuat," katanya.

Pria kelahiran tahun 1976 ini bahkan menyebut pihaknya akan speed to market sehingga konsumen semakin mengenal merek yang menyediakan berbagai macam solusi teknologi mulai dari smartphone, PC, Laptop, Notebook hingga server yakni System X bersama IBM.

Inovasi-inovasi yang diciptakan pun nanti juga terinspirasi dari permintaan masyarakat yang semakin kreatif dan pi tar dalam mencari kebutuhan teknologi.

"Semakin kompetitif juga harus, baik inovasi maupun harga," katanya.

Pekerjaan Rumah Adrie terhitung banyak, selain mengembangkan usaha yang sedang menggeliat ini, dirinya juga harus menghadapi berbagai tantangan regulasi.

"Soal itu, saya tidak khawatir. Karena kami memang ingin bermain terus di Indonesia, jadi tentunya kami akan sesuaikan dengan regulasinya," katanya.

Bola Kristal vs Bola Karet

Meski sibuk dengan pekerjaan barunya, mantan Head of Retail Microsoft, Head of Trade Marketing and Dealer Promo Axis serta Senior Manager Kimberly-Clark Indonesia ini mengaku tetap mengutamakan keluarga.

"Pekerjaan itu seperti bola karet, sedangkan keluarga itu seperti bola kristal," katanya.

Saat seseorang 'mengorbankan' pekerjaannya, hasil yang didapat mungkin akan lebih baik seperti saat bola karet dilempar, dia akan memantul bahkan lebih tinggi.

Berbeda dengan bola kristal yang harus dijaga. Dia mengaku tidak akan mengorbankan keluarganya untuk pekerjaan.

"Karena kalau bola kristal itu dikorbankan, dia akan jatuh dan tidak akan kembali. Kalau pun kembali, dia tidak akan sama seperti yang dulu," katanya.

Untuknya, menghabiskan waktu bersama keluarga adalah wajib terutama dihari libur. Kegiatan apapun bisa jadi menyenangkan buatnya.

"Tapi biasanya sih kami kuliner yang dekat-dekat saja. Saja juga tidak terlalu memilih," katanya.

Saat tidak bekerja, dia memilih untuk melakukan hobinya bersama keluarga mulai dari menonton film, berolahraga atau sekedar membaca buku.

"Pokoknya kalau saya tidak kerja, saya tidak sibuk. Sibuknya sama keluarga," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI