Suara.com - Sebuah pemakaman umum di kawasan Deerfield Beach, Florida, yang jadi sengketa belakangan kembali jadi sorotan. Pasalnya, 400 jenazah yang dimakamkan di tempat tersebut raib tanpa jejak.
Lokasi tersebut menjadi tempat dimakamkannya sekitar 300 hingga 400 warga kulit hitam Amerika Serikat. Benjamin Miller, seorang lelaki berusia 83 tahun, mengaku melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ada orang yang dimakamkan di tempat tersebut.
"Saya melihat dengan mata saya sendiri, saya saksi hidupnya," kata Miller seperti dikutip Sun-Sentinel.
"Jika ada yang memindahkan jenazah-jenazah tersebut, maka mereka tidak memberitahu kepada saya, kepada ibu saya, dan kepada ayah saya," lanjutnya.
Namun, berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 1986 dan tahun 2005, memang di lokasi ini sudah tidak ditemukan lagi jenazah. Entah apakah studi tersebut sengaja dibuat demikian demi menguntungkan pihak pengembang yang hendak membangun permukiman di lokasi tersebut atau bukan.
Sengketa atas tanah tersebut awalnya terjadi pada tahun 1974. Ketika itu, rencana pembangunan ditentang oleh warga yang marah.
Pejabat Kota Deerfield Beach Jean Robb mengatakan, jenazah-jenazah di tempat itu sudah dipindahkan ke pemakaman lain beberapa dekade silam. Namun, klaim itu tidak dapat dikonfirmasi. Saat ini, tempat itu sudah rata dengan tanah, batu nisannya sudah digusur dengan buldozer.
"Sudah tidak ada jenazah di sana," kata Jean.
Dewan kota berniat membangun permukiman di lokasi tersebut.
"Itu sudah terabaikan bertahun-tahun. Mengapa dibiarkan kosong," lanjutnya.
Namun beberapa warga tidak setuju dengan rencana tersebut.
"Ayah saya bilang, jika mereka membangun gedung di tempat itu, maka gedung itu akan dihantui, ada roh-roh yang bergentayangan, dan mereka akan menyesal karena membangun gedung di atas tanah itu," kata seorang perempuan berusia 73 tahun. (News.com.au)