Gempur ISIS Lewat Udara, Mesir Malah Tewaskan 7 Warga Sipil

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 24 Februari 2015 | 08:13 WIB
Gempur ISIS Lewat Udara, Mesir Malah Tewaskan 7 Warga Sipil
Salah satu pesawat tempur Rafale milik Mesir. (Reuters/Charles Platiau)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tujuh warga sipil tewas terbunuh saat armada jet tempur Mesir menggempur sejumlah target yang diduga basis ISIS di Kota Derna, Libya, demikian disampaikan Amnesty International, hari Senin (23/2/2015), mengutip keterangan yang didapat dari sejumlah saksi mata.

Mesir telah melancarkan sederet serangan udara terhadap target ISIS di Libya sejak Senin pekan lalu, pascaaksi pemenggalan terhadap 21 warganya. Pada hari Minggu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa angkatan udaranya telah menghantam 13 target yang sudah dipilih secara hati-hati. Al-Sisi juga memastikan target tersebut sudah diselidiki dengan seksama demi mencegah jatuhnya korban sipil.

Namun, Amnesty International yang berbasis di London, Inggris mengatakan, berdasarkan kesaksian dari sejumlah saksi mata, Angkatan Udara Mesir gagal menghindari jatuhnya korban sipil. Sedikitnya tujuh warga sipil dilaporkan tewas di permukiman di Kota Derna, Libya pada tanggal 16 Februari.

"Mesir jadi salah satu negara yang membahayakan nyawa warga sipil di Libya," kata Hassiba Hadj Sahraoui, wakil direktur Amnesty International untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Pembunuhan tujuh warga sipil, enam diantaranya tewas di kediaman mereka sendiri, harus diinvestigasi, karena terlihat tidak seimbang," sambungnya.

Beberapa saksi mata mengatakan, dua rudal Mesir mengenai permukiman padat penduduk di dekat sebuah universitas di Derna.

"Salah satu rudal menghantam rumah empat lantai yang merupakan milik keluarga al-Kharshoufi, menewaskan seorang ibu dan tiga anaknya yang berusia tiga dan delapan tahun, serta melukai ayah mereka dan seorang anak lainnya," sebut Amnesty.

"Sebuah rudal lainnya menghantam sebuah ruas jalan yang berada di antara beberapa rumah warga, mengakibatkan tiga orang lainnya tewas," sambung mereka.

Kementerian Luar Negeri Mesir dan juru bicara militer belum memberikan komentar terhadap klaim yang dilontarkan oleh Amnesty International tersebut. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI