Suara.com - Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan menunda membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Brasil, menyusul penolakan Duta Besar Toto Riyanto oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff.
Terkait rencana itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan mencampuri hal tersebut. Menurutnya, itu keputusan pemerintah.
"Itu konteks politik, its not my business. Tetapi, kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan kedaulatan, jangan main-main dengan kami," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015).
Kendati demikian, Moeldoko mengaku, belakangan ini Indonesia masih bekerjasama dengan pemerintah Brasil dalam bidang persenjataan.
Salah satu diantaranya pembelian alutsista, seperti pembelian pesawat tempur Super Tucano, dan MLRS (Multiple Launch Rocket System).
"Urusan kerja sama dengan Brasil jangan terburu-buru," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan menunda membeli alat utama sistem persenjataan dari Brasil. Hal itu menyusul penolakan Duta Besar Toto Riyanto oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff.
"Sedang kita pertimbangkan pembelian alutsistanya," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta.