Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan menunda membeli alat utama sistem persenjataan dari Brasil, menyusul penolakan Duta Besar Toto Riyanto oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff.
"Sedang kita pertimbangkan pembelian alutsistanya," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Senin (23/2/2015).
JK mengakui, akibat Presiden Brasil Dilma Rousseff menolak menerima Duta Besar Indonesia untuk Brasil, hubungan kedua negara untuk sementara kurang baik.
Akibat penolakan tersebut, kata JK, Pemerintah Indonesia telah memanggil pulang Dubes Toto satu jam setelah penolakan untuk kembali ke Jakarta.
"Saat malam itu juga usai penolakan, presiden minta agar ditarik dan saya juga sudah berkomunikasi dengan menlu kita agar segera ditarik," tukas Kalla.
Presiden Dilma secara mendadak menunda menerima Dubes Toto saat acara penyerahan "credential", saat dubes Toto sudah berada di Istana Kepresidenan bersama sejumlah dubes lain yang akan bertugas di Brazil.
Penolakan tersebut diduga terkait rencana eksekusi mati warga Brasil dalam beberapa hari ke depan karena kasus narkoba.
Wapres Kalla menegaskan bahwa sekalipun ada penolakan dari Brasil terhadap hukuman mati warganya, namun pelaksanaan eksekusi tetap dijalankan.
Kemenlu RI menilai penolakan tersebut adalah bentuk tindakan yang tidak dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia, dan menyampaikan protes keras. (Antara)