Menangguk Rezeki Imlek dari Penjualan Kue Keranjang

Kamis, 19 Februari 2015 | 16:21 WIB
Menangguk Rezeki Imlek dari Penjualan Kue Keranjang
Pedagang kue keranjang di Petak Sembilan (suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perayaan Imlek selama ini tak bisa dilepaskan dengan kue keranjang. Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, kue keranjang adalah persembahan bagi Dewa. Biasanya kue ini disantap bersama saat tahun baru tiba.

Dan di tahun baru Imlek 2566 ini, animo masyarakat untuk menjajal panganan khas satu ini masih tinggi. Tak hanya warga Tionghoa, beberapa warga lain juga tak kalah penasaran untuk mencicipi kue keranjang.

Itu sebabnya banyak penjaja kue keranjang di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat tetap optimis dagangannya bakal laris manis diburu pembeli saat Imlek.

Salah satunya Joko. Laki-laki yang kini berumur 25 tahun ini biasanya berjualan sandal dan sepatu saat pasar malam. Namun menjelang Imlek ia beralih profesi menjadi penjual kue keranjang. Menurutnya, berjualan kue keranjang saat musim Imlek lebih menguntungkan.

"Lebih untung aja sih. Soalnya banyak yang nyari, kemarin kita banyakin stok ternyata sampai hari ini udah mau habis. Orang yang habis pulang dari klenteng biasanya juga beli kue keranjang," ujarnya kepada suara.com, Kamis (19/2/2015).

Sependapat dengan Joko, Yani (45), pedagang musiman kue keranjang lainnya juga mengaku pendapatannya tahun ini meningkat. Imlek selalu memberikan rejeki tersendiri baginya.

"Nggak tahu ya mbak. Kan Imlek katanya bawa hoki, apalagi hujan kan jadi kalau jualan yang berbau Imlek biasanya kena hokinya juga. Ya Alhamdulillah lah ini meningkat pendapatan saya," ungkap Yani.

Dari pantauan suara.com, tak sedikit orang yang menanyakan harga kue keranjang. Mereka tak keberatan meski harganya lebih mahal dari biasanya. Untuk sekilo harga kue keranjang kemasan plastik yang dijaja Joko dan Yani, dipatok Rp35 ribu. Sedangkan untuk kemasan daun harganya bisa mencapai Rp45 ribu sekilo.

"Kalau yang bungkus daun lebih wangi. Orang biasa nyari yang bungkus daun ini," imbuh Joko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI