Selesaikan Konflik KPK-Polri, Ini yang akan Dilakukan Badrodin

Kamis, 19 Februari 2015 | 13:22 WIB
Selesaikan Konflik KPK-Polri, Ini yang akan Dilakukan Badrodin
Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon Kapolri, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan segera mencari jalan keluar untuk menyudahi permasalahan antara KPK dan Polri.

‎"Ke depan kami akan mengusahakan selesaikan masalah ini dengan cepat," kata Badrodin di Mabes Polri, Kamis (19/2/2015).

Langkah awal yang akan dia lakukan ialah melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK untuk membicarakan problematika sekaligus mencari solusi bersama. Badrodin berharap setelah itu masyarakat kembali tenang.

"Saya akan bicarakan dengan ketua (KPK) yang baru, untuk penyelesaiannya yang baik dan tidak melanggar hukum, jadi ada win-win solusi. Karena persoalan ini bisa mempengaruhi yang lain, ekonomi dan keamanan masyarakat," katanya.

Badrodin menekankan KPK dan Polri sebagai sesama aparat penegak hukum tidak boleh saling ‎menyerang, apalagi untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Sesama aparat harus bersinergi dalam penegakan hukum," kata dia.

Rabu (18/2/2015), Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Jokowi lalu menunjuk Badrodin sebagai calon baru Kapolri. Kemudian, Presiden akan menyampaikan keputusannya kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan.

Presiden juga telah menonaktifkan dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Untuk mengisi kekosongan pimpinan, Jokowi menerbitkan peraturan presiden pengganti undang-undang untuk mengatur tentang penunjukan pimpinan sementara demi keberlangsungan kerja KPK.

Setelah itu, diikuti dengan penerbitan tiga keputusan presiden untuk mengangkat tiga pimpinan sementara KPK, yaitu Taufiequrahman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi.

Keputusan Presiden diambil setelah terjadi kemelut berkepanjangan antara KPK dan Polri pascapenunjukan Budi Gunawan menjadi calon Kapolri. Publik pendukung gerakan antikorupsi ketika itu ikut marah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI