Suara.com - Presiden Joko Widodo harus mulai melakukan lobi kepada semua fraksi di DPR agar mau meloloskan Badrodin Haiti sebagai Kepala Kepolisian Indonesia yang baru. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf mengatakan, keputusan Jokowi untuk tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri bisa memunculkan aksi 'balas dendam' yang dilakukan fraksi-fraksi di DPR.
“Jadi sekarang Jokowi harus mulai memerintah parpol pendukungnya untuk mulai melakukan lobi-lobi politik. Ini penting karena ada 10 fraksi di DPR dan belum tentu semuanya setuju dengan usulan nama Kapolri yang baru. Selain itu, pasti banyak fraksi yang juga mempertanyakan alasan Jokowi tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri,” kata Maswadi kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (19/2/2015).
Maswadi berharap anggota DPR bertindak sebagai negarawan dan tidak melakukan aksi balas dendam kepada Jokowi karena batal melantik Budi Gunawan. Kata dia, apabila menolak Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri maka DPR telah bersikap seperti anak-anak.
Kemarin, Presiden Jokowi memutuskan untuk mengusulkan nama Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri yang baru. Selain itu, Jokowi juga memberhentikan sementara dua pimpinan KPK yang sudah menjadi tersangka yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto serta melantik tiga pelkasana tugas yaitu Taufikurahman Ruki, Indriyanto Seno Adjie dan Johan Budi.
Jokowi Harus Bersiap Hadapi 'Balas Dendam' DPR
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 19 Februari 2015 | 12:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Merasa Prihatin, Para Eks Kapolri Turun Gunung Geruduk Mabes Polri, Banjir Pro Kontra Publik
27 Oktober 2022 | 19:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI