Suara.com - Rekan Tony Bahar menemukan kejanggalan dalam kasus pembunuhan terhadap Tony. Tony adalah sopir taksi Express nomor polisi B 1595 ETB yang ditemukan tak bernyawa dan bersimbah darah di dalam taksi di Jalan Raya Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (18/2/2015), sekitar jam 05.30 WIB tadi.
Motif kasus tersebut diyakini bukan perampokan.
"Selama ini, kasus perampokan bisanya targetnya gak harus leher, tapi ini leher. Saya kaget juga setelah melihat lukanya," ujar salah satu rekan korban, Munawar (45), kepada suara.com di RSCM Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015).
Munawar menambahkan uang yang diperoleh sopir taksi sekali operasi paling banyak Rp800 ribu, itu pun kalau belum dipotong untuk pembelian BBM.
"Kalau targetnya harta, paling juga dia bawa duit Rp700 ribu - Rp800 ribu, itu juga kalau belum dipotong BBM. Kalau digorok lehernya itu ada yang ganjil saya kira," kata dia.
Lantas, Munawar menduga ada motif dendam pribadi dalam kasus ini.
Munawar tidak tahu siapa musuh Tony. Sepengetahuannya, selama ini Tony tidak punya musuh karena dia orang baik.
"Kalau dilihat dari fisiknya (Tony) ga punya musuh, dia, kan orangnya gendut, yang jelas kalau dia di lapangan lari juga gak bisa," kata Munawar.
Kasus pembunuhan terhadap Tony, saat ini ditangani kepolisian. Dompet dan ponsel korban hilang dari TKP.