Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana ingin membebaskan wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur, dari banjir. Dia mengharapkan warga setempat untuk mau dipindah ke rumah susun.
"Makanya saya bilang sama Kampung Pulo, kalau kamu ngga mau ngalah kasih sama saya, seumur hidup Kampung Pulo banjir," ujar Buki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku mengalami kendala, lantaran kata Ahok sebagian warga Kampung Pulo tidak mau tanahnya dibeli pemerintah provinsi.
“Ngga mau ada yang minta duit biarin aja, kamu kalau bangun satu rusun itu butuh sampii 200 juta, kalau dikali sama lorong, kadang-kadang masyarakat yang nyewa-nyewa itu lebih baik minta duit pulang kampung,” ujar Ahok.
Dia juga berkeyakinan, warga Kampung Pulo belum tentu mau dipindah ke rusun, jika tempat tinggalnya dibongkar pemerintah.
"Belum tentu orang yang dibongkar itu mau tinggal disitu (rusun), ya kan! Kan sekarang ngga bisa jual lagi rusun, kadang-kadang banyak yang minta duit,” kata Ahok.
Ahok mengatakan, Pemprov nantinya juga tetap akan membongkar kawasan itu, terlebih dia menerangkan salah satu kawasan di Jatinegara setelah pemerintah membongkar 13 ruko, kawasan itu telah terbebas dari banjir.
"Nanti kita pasti bongkar, coba liat kaya Jatinegara masih banjir ngga jalan-jalannya? Itu kenapa bisa (ga banjir). Itu karena kita nekat 13 ruko kita bongkar," tuturnya.
"Terkadang orang maki-maki saya setetah deh, yang penting saya ada bukti, dulu selalu kan Jatinegara banjir, setelah 13 ruko kita bongkar, ngga ada banjir lagi," tutup Ahok.