Suara.com - Kediaman Silmina (27), karyawati Bank Mandiri Syariah yang jadi korban pembunuhan, hari Senin (16/2/2015) malam, terlihat sepi. Rumah berlantai dua dengan cat tembok ungu, berkeramik merah dan berpagar besi warna coklat di Jalan Kenari 1, RT 12/03, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat tampak seperti sudah tidak berpenghuni.
Namun, sempat ada tiga orang perempuan berjilbab yang keluar dari rumah tersebut. Ketika ditanya tentang kejadian naas tersebut, ketiga wanita tersebut enggan berkomentar banyak.
"Mau ngambil barang-barang di kosan," ujar salah satu perempuan yang enggan menyebutkan namanya, sambil jalan tergesa-gesa.
Menurut keterangan warga, ketiga perempuan tersebut merupakan anak kos yang tinggal dirumah Silmina. Ketika bergegas meninggalkan rumah, ada seorang warga yang mengingatkan untuk menghidupkan lampu depan karena terlihat gelap. Namun, salah satu dari tiga perempuan tersebut menolak.
"Takut pak, saya gak berani sama gak tahu mana saklarnya," kata salah satunya.
Menurut keterangan Ketua Rukun Tetangga (RT), Djuhayati (43), korban Silmina tinggal di rumahnya bersama beberapa anak kos. Sedangkan, orang tua Silmina tinggal di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.
"Itu rumah orang tuanya, dia (Silmina) tinggal di situ soalnya deket sama tempat kerjanya," ujar lelaki yang akrab disapa Idju ketika ditemui di kediamannya.
Idju menambahkan, setelah diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, jenazah Silmina langsung dibawa ke rumah orang tuanya di daerah Ciputat.
Jasad Silmina ditemukan pada Senin (16/2/2015) sekitar pukul 00.00 WIB. Salah seorang saksi, Alit, sempat mendengar rintihan minta tolong yang berasal dari dalam kediaman Silmina. Polres Jakarta Pusat sudah mengamankan seorang tersangka bernama Afdila Rizki (22) alias UU.