Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tatan Tirsan Admaja mengungkapkan, pihak kepolisian memang sudah mencurigai pelaku pembunuhan dan perampokan Silmina (27) karyawati Bank Mandiri Syariah yang adalah tetangganya sendiri.
"Kami curigai warga yang rumahnya deket dengan korban, tempat tinggal si pelaku 50 meter," ujar Tatan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (16/2/2015).
Kecurigaan polisi pun terbukti. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, tertangkaplah Afdila Rizki (22) alias UU yang notabene tetangga korban.
Tatan pun memaparkan, beberapa saat setelah kejadian, warga sekitar Jalan Kenari 1, RT 12/03, Jakarta Pusat mempunyai inisiatif untuk menutup portal dan mencari pelaku.
Sekitar pukul 01.00 WIB dinihari, polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kemudian, sekitar pukul 02.30 WIB polisi melakukan olah TKP serta menggali keterangan dari beberapa warga.
"Anggota melakukan pemeriksaan kepada warga, Ketua RT dan RW," imbuhnya.
Setelah menemukan tersangka pelaku, penyidik pun mengintrogasi tersangka di dalam mobil. Pada awalnya pelaku UU tidak mau mengaku. Sampai akhirnya anggota melakukan penggeledahan.
"Ditemukan HP (handphone) di ember baju kotor, lalu kita cek imei-nya dari hp dengan kardusnya,ternyata sama," tuturnya.
Tidak lama setelah dilakukan pendalaman, polisi akhirnya menemukan laptop ada di lemari tersangka.
"Ditemukan tas kain warna ping beriskan Laptop merek Lenovo warna silver, tas laptop warna hitam, kaca mata baca berikut tempatnya, Hp merk Samsung berikut charger, kunci pintu kamar korban, serta uang tunai Rp 42ribu," papar Tatan.
Lebih lanjut, Tatan menuturkan, memang setelah dikonfirmasi kepada keluarga, UU memang pernah beberpa kali melakukan aksi pencurian.
Seperti diketahui, Silmina (27) ditemukan tewas di atap rumahnya di Jalan Kenari 1, RT 12/03 nomor 15 kelurahan Kenari, Jakarta Pusat. Kondisi karyawati Bank Mandiri Syariah berusia 27 tahun ini sungguh mengenaskan.
Jasad Silmina ditemukan pada Senin (16/2/2015) sekitar pukul 00.00 WIB. Salah seorang saksi, Alit, sempat mendengar rintihan minta tolong yang berasal dari dalam kediaman Silmina.