Polisi Kanada Gagalkan Plot Pembunuhan Massal di Hari Valentine

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 15 Februari 2015 | 05:51 WIB
Polisi Kanada Gagalkan Plot Pembunuhan Massal di Hari Valentine
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pembunuh 'aneh' merencanakan pembantaian di hari Valentine di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Kanada. Tapi  rencana ini berhasil digagalkan pihak kepolisian.

Polisi menuduh dua orang terlibat konspirasi rencana pembunuhan ini dan merilis tersangka ketiga. Komplotan ini berencana untuk menembak orang sebanyak mungkin di Halifax Shopping Centre.  Sedangkan pria keempat terkait dengan plot ini ditemukan tewas di sebuah rumah di Halifax, demikian pernyataan resmi pihak kepolisian.

"Berdasarkan apa yang kita ketahui, itu akan sangat menghancurkan. Jika berhasil akan banyak korban," kata Menteri Kehakiman Kanada, Peter MacKay kepada wartawan, Sabtu (14/2/2015) wktu setempat.

MacKay menambahkan serangan itu tampaknya telah termotivasi budaya, karena polisi tidak menemukan dengan terorisme dalam plot ini.  MacKay mengatakan, Randall Steven Shepherd seorang laki-laki asal Kanada umur 19 tahun dan Lindsay Kantha Souvannarath, asal Amerika 23 tahun, diyakini telah melakukan kontak online, untuk merencanakan penembakan di tempat umum. 

Polisi mengatakan, mereka memperoleh informasi yang menunjukkan keduanya memiliki akses ke senjata api dan dimaksudkan untuk membunuh orang. Untuk kemudian mengakhiri hidup mereka.

"Ini tampaknya menjadi kelompok orang aneh pembunuh yang datang ke sini, atau tinggal di sini, dan berencana untuk mendatangkan malapetaka dan kekacauan di masyarakat kita. Untuk menjadi jelas, semua tersangka telah ditahan," tambah MacKay.  

Polisi mengatakan Randall dan Lindsay ditangkap di bandara Halifax, sesaat setelah Lindsay tiba dari Illinois dan disambut oleh Shepherd. Polisi, yang menambahkan, mereka sedang menyelidiki kematian laki-laki tak dikenal berumur 19 tahun.

"Ada tiga senapan laras panjang disita dalam penyelidikan ini," ujar Nova Scotia RCMP Komandan Brian Brennan kepada wartawan. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI