Satu orang tewas dan tiga polisi terluka, setelah pria bersenjata menembaki sebuah kafe di Kopenhagen. Saat kejadian kafe sedang menggelar diskusi mengenai Islam dan kebebasan berbicara . Pertemuan ini dihadiri oleh Lars Vilks, seniman kontroversial dari Swedia yang telah menghadapi ancaman hukuman mati karena membuat karikatur Nabi Muhammad, serta François Zimeray, duta besar Prancis untuk Denmark.
"Mereka menembaki kami dari luar. Itu hampir sama serangan Charlie Hebdo kecuali pelaku tidak berhasil masuk," ujar Zimeray.
Zimeray mengatakan pelaku melepaskan puluhan tembakan. Dan polisi menyebut menemukan 200 selongsong peluru. Para tamu yang hadir segera tiarap, begitu serangan itu terjadi.
"Kami berhasil melarikan diri ruangan, dan sekarang kita tinggal di dalam karena masih berbahaya. Para penyerang belum tertangkap dan mereka masih berada di sekitar lokasi." tulis Zimeray di akun twitternya.
Baik Vilks maupun Zimeray terluka, dalam serangan yang terjadi sekitar pukul 03:00 GMT itu. Sementara pelaku yang lebih dari satu orang dilaporkan melarikan diri dengan mobil.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Polisi Denmark, dalam sebuah pernyataan, mengatakan mereka sedang mencari para pelaku yang meloloskan diri dengan menggunakan Volkswagen Polo setelah penembakan. Niels Ivar Larsen, salah satu pembicara pada acara tersebut, mengatakan ia mendengar seseorang menembak dengan senjata otomatis dan seseorang berteriak.
"Polisi membalas tembakan dan aku bersembunyi di belakang bar. Rasanya nyata, seperti dalam sebuah film," ujarnya.
Helle Merete Brix, salah satu penyelenggara pertemuan itu, mengatakan pelaku mengenakan topeng dan melepaskan tembakan dengan membabi buta. (Reuters)
Sebuah Diskusi Tentang Islam di Kopenhagen Diserang, 1 Tewas
Esti Utami Suara.Com
Minggu, 15 Februari 2015 | 03:11 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Politisi Gerindra Lampung Tengah Ditahan, Senjata Ilegal Jadi Bukti
07 Juli 2024 | 13:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI