Cara Unik Remaja Makassar Rayakan Hari Valentine

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 15 Februari 2015 | 01:17 WIB
Cara Unik Remaja Makassar Rayakan Hari Valentine
Sejumlah aktivis Qur'anic Generation (QGen) berkampanye menolak Hari Valentine, sekaligus mengajak warga membaca Al Qur'an, di ajang CFD di Bunderan HI, Jakarta, Minggu (8/2/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perayaan hari Valentine atau dikenal dengan hari kasih sayang diwarnai dengan berbagai kegiatan di Makasar, Sulawesi Selatan. Baik oleh mereka yang mendukung maupun menentang perayaan ini. Berdasarkan pantauan siswa SMU Negeri 1 Kabupaten Maros, Sulsel turun ke jalan membawa poster menolak perayaan hari Valentine karena dinilai merusak budaya dan menyerukan menggantinya dengan Hari Jilbab Nasional.

"Lebih bagus kita ganti sebagai hari jilbab nasional karena budaya kita bukan budaya mereka (barat)," papar Ketua Osis SMUN 1 Maros Rezki Nur Rachmat.

Menurut dia, budaya lokal tidak menganjurkan adanya hari kasih sayang yang dibuat-buat. Sebab kasih sayang dapat diungkapkan kapan saja tanpa penentuan hari.

"Kami menolak valentine day, itu budaya barat. Banyak anak muda salah mengartikan apa itu kasih sayang padahal kasih sayang kapan bisa kita berikan kepada orang yang kita cintai," ujarnya.

Secara terpisah puluhan Siswa SMU Negeri 5 Makassar merayakan hari Valentine dengan menggelar kegiatan sosial mengumpulkan bantuan dana untuk dibagikan ke fakir miskin dan panti jompo. Mereka memberi kegiatan tersebut bernama Gerakan Peduli Kasih Sayang Kota Makassar atau Geps Day dan menyalurkan bantuan ke panti jompo di wilayah kota Makassar.

"Kami membagikan sembako dan bantuan dana sekedarnya ke beberapa panti jompo serta beberapa warga miskin. Meskipun tidak banyak tapi yang kami lakukan adalah kegiatan positif," ucap ketua Osis SMUN 5 Makassar, Fathul.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menegaskan melarang perayaan Valentine di Makassar karena dinilai tidak sesuai budaya timur. Bahkan pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pusat perbelanjaan untuk merazia suvenir Valentine, termasuk coklat valentine yang diduga disisipi kondom.

Sementara Ketua Komisi A DPRD Makassar yang membidangi pemerintahan malah mengumpulkan 33 Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota pasca dilantik, di salah satu hotel berbintang

"Kita hanya mau bersilaturahmi sambil mengenal kepala-kepala dinas yang baru dilantik kemarin di Pelabuhan paotere, sekalian merayakan valentine," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI