Ahok Minta Pro-Kontra Valentine Tak Perlu Dibesarkan

Sabtu, 14 Februari 2015 | 16:07 WIB
Ahok Minta Pro-Kontra Valentine Tak Perlu Dibesarkan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menilai pro dan kontra perayaan valentine di Indonesia tidak perlu dibesar-besarkan. Meskipun ada daerah yang terang-terangan merayakan valentine atau hari kasih sayang.

Khusus di DKI Jakarta, Ahok tidak ingin mencampuri urusan orang merayakan valentine. Dia sendiri tidak mempunyai tradisi merayakan valentine.

"Saya nggak mau terlalu campurin orang," kata Ahok di Hotel Sun City, Jakarta Barat, Sabtu (14/2/2015).

Ahok mengibaratkan larangan merayakan valentine seperti korupsi. Valentine dilarang karena dianggap berdosa jika merayakannya.

"Menurut saya merayakan Valentine sama korupsi, makan duit rakyat sama dosanya. Diangap dosa begitu loh," kata dia.

Namun ada yang lebih dosa, jelas Ahok, yaitu orang munafik. "Munafik lebih dosa juga, iya kan? Kamu kira pelacuran sama nimpe (meniduri) istri orang sama nggak dosanya? Sama juga. Jadi nggak usah terlalu deh," kata Ahok.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengeluarkan Surat Edaran tentang larangan siswa SMP, SMA, dan SMK untuk merayakan Valentine Day (Hari Kasih Sayang). Aksi ini mendapat dukungan dari anggota komisi E DPRD Jawa Timur Agatha Retnosari.

Dukungan yang diberikan Agatha dilandasi dengan beberapa alasan. Salah satunya, Agatha menilai, sekolah dan keluarga seharusnya lebih menekankan pada pendidikan reproduksi dan bahaya seks bebas sebagai pertahanan terhadap pengaruh budaya asing yang menyebar luas, terutama melalui media sosial dan teknologi informasi.

Agatha juga berpendapat, pihak eksekutif, khususnya kepada Kepala Dinas Pendidikan sebaiknya tidak hanya melakukan pelarangan menjaga norma dan budaya Indonesia tidak cukup pada tanggal 14 Februari saja, melainkan harus terus menerus dengan memberikan pemahaman kepada siswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI