Obama Akhirnya Buka Suara soal Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim

Ardi Mandiri Suara.Com
Sabtu, 14 Februari 2015 | 07:17 WIB
Obama Akhirnya Buka Suara soal Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim
Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers di Washington DC, AS, (17/1). (Reuters/Larry Downing)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pembunuhan terhadap tiga mahasiswa muslim di North Carolina.

"Tak seorang pun di Amerika Serikat yang bisa direnggut karena siapa mereka, seperti apa mereka, atau bagaimana mereka beribadah," kata Obama, yang juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Sebelumnya, keluarga korban menyerukan terhadap Obama, agar sang presiden memerintahkan untuk segera menghukum tersangka kasus ini, Craig Stephen Hicks, 46.

Selain membunuh, Hicks, juga dianggap telah memunculkan aroma kebencian terhadap umat Islam di Amerika Serikat.

Seperti diketahui tiga mahasiswa muslim, yakni Deah Shaddy Barakat, 23, mahasiswa kedokteran Gigi di Universitas North Carolina, istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha, 21, dan saudaranya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19, yang juga mahasiswa di kampus tersebut, ditembak mati oleh Hicks.

Insiden itu langsung mendapatkan perhatian dunia. Bahkan, Presiden Turki, Tayyip Erdogan langsung mengecam Obama, yang dinilainya lambat bereaksi terhadap kasus tersebut.

Selain Erdogan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon juga mengecam aksi sadis tersebut.

Penyelidikan Lambat
Hingga kini, pihak berwenang AS masih menyelidiki kasus pembunuhan ini. Utamanya dalam mencari motif pembunuhan oleh Hicks, yang diduga dilatarbelakangi kebencian terhadap agama.

Informasi terakhir yang didapat, para tetangga Hicks mengatakan bahwa pelaku kerap memposting pesan-pesan antiagama dalam akun Facebooknya.

Hicks juga pernah mempostong foto sebuah senjata di laman Facebook, yang diduga digunakan untuk membunuh para korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI