Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak akan terburu-buru untuk mengirim pasukan ke Suriah untuk membunuh pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Meski demikian, Obama sudah meminta persetujuan dari Kongres untuk melanjutkan perang melawan ISIS.
“Koalisi kami masih ofensif dan ISIS berada dalam posisi defensive dan pasti akan kalah. Syaa berjanji akan semakin masif melakukan serangan udara ke markas mereka dan menggunakan pesawat kamuflase apabila diperlukan,” kata Obama.
Obama menambahkan, apabila sudah ada informasi intelijen tentang keberadaan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, maka Amerika akan mengirim pasukan khusus untuk membunuhnya.
“Saya tidak akan membiarkan para teroris itu untuk tetap tinggal nyaman,” ujarnya.
Sejak pertengahan 2014 lalu, Amerika sudah melancarkan serangan udara ke markas ISIS di Irak dan Suriah. Tewasnya Kayla Mueller, warga negara Amerika yang disandera ISIS, membuat Obama mendapat tekanan besar dalam menerapkan strategi melawan kelompok militan tersebut.
“Perang melawan ISIS bukan lanjutan dari perang di Irak atau Afghanistan. Karena, pasukan lokal di daratan yang lebih tahu negara mereka untuk bertempur melawan ISIS. Kami tidak akan mengirim pasukan ke sana,” jelasnya. (CNA/AFP)
Obama Siapkan Pasukan Khusus untuk Membunuh Pemimpin ISIS
Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 12 Februari 2015 | 11:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI