Hutan Makin Gundul, Jayapura Tinggal Tunggu Banjir Bandang

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 11 Februari 2015 | 09:56 WIB
Hutan Makin Gundul, Jayapura Tinggal Tunggu Banjir Bandang
hutan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota Jayapura terancam banjir bandang, lantaran makin terkikisnya hutan akibat pembalakan liar.

Saat ini, pohon-pohon besar amat langka terlihat di Jayapura. Padahal, waktu silam, pohon raksasa adalah pemandangan biasa yang amat mudah dilihat di setiap sudut kota.

Lantaran itu, tak heran jika Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, was was, jika kotanya bakal bernasib seperti Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang beberapa tahun silam, poranda disapu banjir bandang.

Seperti diketahui, banjir bandang yang menerjang Kota Wasior pada 2010 lalu mengakibatkan kerusakan fisik hingga 80 persen. Tak cuma itu, air bah juga menelan korban jiwa sebanyak 150 orang, dan mengakibatkan ratusan lainnya hilang.

Bencana di Wasior disebabkan kerusakan hutan yang diduga dilakukan PT Wapoga Mutiara Timur dan PT Darma Mukti Persada. Kedua perusahaan tersebut adalah pemilik hak penguasa hutan (HPH) terbesar dan merupakan 'pemain lama' di daerah Papua Barat sejak 1990-an.

"Kalau masyarakat Kota Jayapura sudah tidak memelihara pohon, berarti tinggal tunggu waktu saja kita seperti Wasior yang kena banjir bandang hebat. Bentuk wilayah kita ini kan seperti kuali, jadi kalau hujan mau lari ke mana, kiri gunung, kanan gunung,” kata Benhur di Jayapura, Rabu (11/2/2015).

"Di daerah Angkasa, dulu ada pohon besar yang bisa dipolo (peluk) tiga orang. Nah sekarang sudah gundul, sudah botak karena kayu-kayunya dibawa masyarakat untuk dijadikan arang ikan bakar. Itu baru di Angkasa ya, belum di Kampung Wolker, Entrop dan lainnya," Benhur mengungkapkan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Benhur menegaskan bahwa pihaknya akan intens melakukan patroli terhadap pembalakan liar. "Satpol PP dan Polisi Hutan akan digalakkan menjaga keamanan. Tapi yang penting dari semua ini adalah kebersamaan kita menyelamatkan air, hutan dan tanah kita ini," Benhur kembali menegaskan.

"Ini tugas kita bersama untuk menyelamatkannya," dia menandaskan. (Lidya Salmah)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI