Suara.com - Tokoh agama dan pengacara yang tergabung dalam Tim Pembela Muslim dari berbagai daerah menyambangi gedung KPK untuk menemui pimpinan KPK, Selasa(10/2/2015). Mereka menolak upaya kriminalisasi untuk melemahkan kewenangan lembaga antikorupsi.
"Maksud kedatangan kami adalah untuk mendukung KPK, karena dengan seyakin-yakinnya bahwa ini adalah kriminalisasi untuk melemahkan KPK, ini tidak perlu diplintir-plintir dan juga untuk sombong, tapi kami tegaskan, ini upaya kriminalisasi KPK," kata Ketua TPM Mahendradatta di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
TPM, kata Mahendradatta, siap membela KPK. TPM menilai ada upaya propaganda untuk merusak KPK.
"Hari ini sudah mulai dilakukan upaya untuk melemahkan KPK, yang akhirnya berimbas kepada KPK melalui teknik propaganda. Karena KPK tidak bisa lakukan propaganda, maka kami siap bantu KPK untuk melawan propaganda, dan siap mengimbau kepada ormas untuk tidak termakan oleh propaganda," kata Mahendradatta.
Mahendradatta tidak menyebut siapa pihak yang sedang propaganda untuk menjatuhkan KPK.
Tapi seperti diketahui, KPK sedang mengalami masalah. Setelah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap dan dijadikan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, satu persatu, pimpinan KPK lainnya juga dilaporkan ke polisi.
Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan atas dugaan pertemuan dengan elite PDI Perjuangan di Pilpres 2014. Samad dikatakan melobi tim sukses agar dipasangkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja juga dilaporkan ke polisi terkait dugaan tindak kriminal atas perampokan perusahaan dan kepemilikan saham secara ilegal di PT Desy Timber di Berau, Kalimantan Timur.
Kemudian, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen juga dilaporkan ke polisi atas dugaan suap kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat ketika Zulkarnaen masih menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim pada 2010.