Jalur Tergenang, Lima Koridor Transjakarta Tak Beroperasi

Arif Sodhiq Suara.Com
Selasa, 10 Februari 2015 | 11:49 WIB
Jalur Tergenang, Lima Koridor Transjakarta Tak Beroperasi
Bus Transjakarta [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lima koridor bus Transjakarta berhenti beroperasi karena jalurnya tergenang air. Selain lima koridor yang berhenti beroperasi, ada juga koridor yang mengalami pemendekan rute.

"Ada lima koridor yang dihentikan operasionalnya pada hari ini karena jalurnya tertutup genangan air, sehingga bus tidak bisa lewat," ujar Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Kosasih di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Menurut Kosasih, lima koridor tersebut adalah Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Harmoni), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni), Koridor 10 (Cililitan-Tanjung Priok) dan Koridor12 (Pluit-Tanjung Priok).

"Selain lima koridor yang berhenti beroperasi, ada dua koridor yang mengalami pemendekan rute. Ini juga disebabkan tingginya genangan air," jelas Kosasih.

Dia mengungkapkan dua koridor yang mengalami perpendekan rute adalah Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol) yang hanya beroperasi dari Kampung Melayu hingga Senen, dan Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) yang hanya beroperasi dari Pinang Ranti hingga RS Harapan Kita.

Sementara itu, lima koridor lainnya masih beroperasi secara normal, yakni Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), Koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan), Koridor 7 (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) dan Koridor 11 (Pulogebang-Kampung Melayu).

"Meskipun sudah beroperasi normal, untuk bus Transjakarta yang melintas dari Monas ke arah Kota dan dari Kota ke arah Monas masih agak terhambat," kata Kosasih.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya armada bus Transjakarta karena di Koridor 1 hanya bus swakelola saja yang beroperasi.

"Sedangkan bus operator Damri masih susah keluar dari pool akibat genangan air, namun masih terus diupayakan. Jadi, untuk sementara ini kita berlakukan sistem buka tutup," ungkap Kosasih. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI