Dibombardir Yordania, Pemimpin ISIS Mulai Ketakutan

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 10 Februari 2015 | 06:13 WIB
Dibombardir Yordania, Pemimpin ISIS Mulai Ketakutan
Pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. (Youtube.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan udara yang dilakukan Yordania ke markas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah diyakini membuat pemimpin kelompok militan itu, Abu Bakr al-Baghdadi ketakutan.

Serangan udara yang dilakukan pada akhir pekan lalu itu menewaskan lebih dari 7 ribu anggota ISIS.  Serangan itu merupakan tindakan balas dendam yang dilakukan Yordania atas pembunuhan secara sadis yang dilakukan ISIS kepada salah satu pilot mereka, Muath al-Kaseasbeh.

Pilot yang ditangkap pada Desember tahun lalu itu dieksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup setelah Yordania menolak untuk membebaskan salah satu terpidana mati yang ditahan negara tersebut.

“Al-Baghdadi mulai ketakutan atas apa yang kami lakukan dalam tiga hari terakhir. Dia selalu bersembunyi dan bergerak bersama kelompoknya. Tetapi kami punya informasi dan punya kesempatan untuk menyerang mereka,” kata Mayor Jenderal Mansour al-Jabour dalam wawancara dengan NBC News.

Mansour mengungkapkan, Yordania sudah melakukan 56 kali serangan udara di Suriah dan menewaskan sedikitnya 7 ribu anggota ISIS. Serangan itu ditujukan ke markas ISIS dan juga gudang senjara di wilayah utara Suriah.

“Kami punya niat untuk menghapus mereka dari muka bumi. Kami berhasil menghancuran gudang logistik mereka, gudang senjata dan juga anggota mereka yang tengah bersembunyi,” ujarnya.

“Apabila al-Baghdadi tidak takut, silakan perlihatkan wajahnya kepada kmai. Dia akan lihat apa yang bisa kami lakukan kepadanya. Kami tidak takut untuk membunuh dia, ” tegasnya.

Al-Baghadadi sudah tidak pernah lagi terlihat di hadapan publik sejak Juli tahun lalu. Sejumlah media sempat menulis, Al-Baghdadi mengalami luka parah akibat sejumlah serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat dengan sekutunya di Suriah. (News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI