Bantu Yordania, Uni Emirat Arab Ikut Serang ISIS

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 09 Februari 2015 | 02:22 WIB
Bantu Yordania, Uni Emirat Arab Ikut Serang ISIS
Sebuah jet tempur Angkatan Udara Yordania tinggal landas, pada 5 Februari, dalam operasi pemboman pangkalan-pangkalan ISIS di Suriah dan Irak (Reuters/Petra News Agency).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan satu skuadron jet tempur F16 ke Yordania untuk membantu melancarkan serangan udara ke basis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (8/2/2015), seorang sumber keamanan Yordania mengungkapkan, pasukan penerbang UEA akan bergabung dengan pasukan Yordania, setelah sebelum menangguhkan aksi saat koalisi Amerika sempat menyerang terlebih dahulu.

"Ini adalah dukungan besar dan akan membantu saudara-saudara (Teluk) kita untuk memperpendek jarak penerbangan, serta meningkatkan serangan terhadap para militan," kata sumber yang tidak ingin namanya disebutkan.

Kantor berita pemerintah UEA, WAM, menyampaikan negara Teluk itu telah memerintahkan satu skuadron F16 untuk membantu angkatan bersenjata Jordania dan menyebutnya sebagai partisipasi efektif.

Kendati demikian, tidak disebutkan secara rinci apakah serangan udara akan betolak dan dimulai dari Yordania,

Seorang pejabat Amerika Serikat meyakini, kalau misi UEA akan memulai kembali misi-misi serangan udara oleh koalisi dalam beberapa hari mendatang.

Keterlibatan UEA secara langsung kali ini menyusul aksi kejam ISIS membakar hidup-hidup pilot Yodania yang langsung menimbulkan kemarahan diseantero negara itu.

Raja Yordania Abdullah menyatakan tekad membalas kematian pilot Mouath al-Kasaesbeh dan memerintahkan para komandannya untuk bersiap-siap meningkatkan peranan militer dalam koalisi pimpinan AS terhadap ISIS.

Para ahli militer Jordania mengatakan, kemampuan kerajaan untuk melakukan serangan udara tidak akan maksimal karena 40 jet F16 yang dimiliki Yordania sudah terlalu lama tidak digunakan dalam peperangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI