Suara.com - Carl dan Marsha Mueller, orang tua dari Kayla Jean Mueller, pekerja kemanusiaan asal Amerika Serikat yang ditawan ISIS, berharap anaknya masih hidup. Sebelumnya, ISIS mengklaim bahwa Kayla, yang mereka tangkap sejak bulan Agustus 2013, tewas dalam serangan jet tempur Yordania.
Carl dan Marsha meminta kepada ISIS untuk menghubungi mereka secara pribadi, demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis perwakilan keluarga.
"Berita ini membuat kami khawatir, namun kami berharap Kayla masih hidup," kata mereka dalam pernyataan tersebut.
Kepada ISIS, mereka mengatakan,"Anda mengatakan kepada kami bahwa Anda memperlakukan Kayla sebagai tamu. Maka sebagai tamu, keselamatan dan kesehatannya jadi tanggung jawab Anda".
Kayla diyakini sebagai warga Amerika Serikat terakhir yang ditahan ISIS. Sebelumnya, ISIS sudah memenggal tiga sandera Amerika, dua sandera Inggris, dan dua sandera Jepang. Sebagian besar berprofesi sebagai relawan kemanusiaan atau jurnalis.
Hingga kini, pemerintah Amerika Serikat belum dapat mengkonfirmasi kebenaran soal berita terbunuhnya Kayla. Pihak Yordania juga masih meragukan kebenaran klaim ISIS tersebut. (Reuters)