Pengamat Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kerja Kompolnas

Jum'at, 06 Februari 2015 | 13:50 WIB
Pengamat Minta Presiden Jokowi Evaluasi Kerja Kompolnas
Presiden saat menerima anggota Kompolnas. (Antara/Prasetyo Utomo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai kerja Komisi Kepolisian Nansional (Kompolnas) menurun saat merekomendasikan calon Kepala Kepolisian Indonesia (Kompolnas). Sebab Kompolnas meloloskan calon Kapolri yang diduga bermasalah.

Ray meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kerja Kompolnas. Kompolnas tidak aktif melihat rekam jejak dalam pencalonan Kapolri saat ini.

Sebaliknya, Kompolnas hanya bersifat administratif dalam melakukan seleksi. Dia juga menyangkangkan Kompolnas tidak melihat rekam jajak perwira tinggi Polri sebelum mengajukan calon orang nomor satu di kepolisian.

"Tugas utama Kompolnas seharusnya menyaring calon Kapolri berdasarkan jejak rekam kariernya," ujar Ray ketika di acara diskusi di Jakarta, Jumat (6/2/2015).

Padahal menurutnya Kompolnas berfungsi untuk mengawasi serta memberikan penilaian terhadap kinerja dan integritas anggota kepolisian. Sehingga dengan mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kapolri, Kompolnas sudah mengabaikan fungsi mereka.

"Ini adalah cermin efektifitas lembaga ini dalam mengawal polisi yang diduga melanggar aturan," ucapnya.

Senada dengan Ray, pegiat anti korupsi Jeirry Sumampow menilai kerja Kompolnas sudah bertentangan dengan tugas semestinya. "Kompolnas harus meneliti kenapa BW (Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto) ditetapkan (sebagai tersangka) dan ditangkap," ujar Jeirry.

Presiden Joko Widodo akan mengumumkan jadi atau tidaknya Budi Gunawan dilantik sebagai Kapolri pekan depan. Sebab presiden tengah melakukan lawatan kenegaraan di Asia Tenggara sampai akhir pekan ini. Budi Gunawan sudah ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi oleh KPK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI