Kisah Pramugari TransAsia yang Lolos dari Maut

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 05 Februari 2015 | 15:23 WIB
Kisah Pramugari TransAsia yang Lolos dari Maut
Sejumlah orang berdoa di dekat bangkai TransAsia GE235 yang baru diangkat dari Sungai Keelung, (5/2). (Reuters/River Wang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huang Jin-ya, seorang pramugari yang ikut dalam pesawat nahas TransAsia GE235, adalah salah satu dari 15 orang korban selamat. Ternyata, si pramugari bukan baru kali ini saja selamat dari maut.

Sebelumnya, pada bulan Juli 2014 silam, pramugari berusia 26 tahun itu lolos dari kematian karena ia batal bertugas di atas pesawat TransAsia bernomor penerbangan GE222 yang jatuh di Pulau Penghu. Sebanyak 47 dari 58 penumpang pesawat tersebut meninggal dunia. Ketika itu, Huang bertukar shift dengan rekan kerjanya sesama pramugari.

Pada kecelakaan TransAsia GE235 hari Rabu (4/2/2015) lalu, dewi fortuna kembali berpihak padanya. Ia berhasil menyelamatkan diri saat pesawat turboprop ATR 72-600 itu dengan cepat tenggelam ke dasar Sungai Keelung, Taipei.

"Ia merangkak keluar dari dalam pesawat dengan sisa-sisa kesadarannya dan melihat air sudah mulai masuk pesawat. Ia terus menangis dan mengatakan kepada saya 'saya pikir saya akan mati'," kata bibinya seperti dikutip United Daily News.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat TransAsia GE235 jatuh hanya dua menit setelah lepas landas dari Bandara Songshan, Taipei pada pukul 10.52 pagi waktu setempat. Pesawat tujuan Pulau Kinmen itu diduga jatuh akibat kehilangan tenaga baling-baling.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas dilaporkan telah mencapai 31 orang. Sementara itu, sebanyak 12 lainnya masih dinyatakan hilang. (Strait Times)

REKOMENDASI

TERKINI