Suara.com - Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijojanto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan reshuffle menterinya. Salah satu menteri yang masuk bidikan adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Satu-satunya target reshuffle presiden kalau Mentan gagal menjalankan tugasnya dalam 3 tahun ke depan terutama menciptakan swasembada beras, presiden akan menggantinya, itu satu-satunya pernyataan eksplisit presiden tentang reshuffle cuma itu untuk Mentan," ujar Andi di DPR, Rabu, (4/2/2015).
Andi menambahkan, Pemerintahan Jokowi-JK tidak mengenal 100 hari kerja. Karenanya, reshuflle ini tidak terpengaruh dengan laporan pihak lain tentang laporan 100 hari kerja Pemerintahan Jokowi-JK.
Hanya saja, jika ada kementerian yang tidak memenuhi target dalam waktu 100 hari, maka hal itu akan menjadi catatan pemerintah saja.
Kendati demikian Andi mengklaim beberapa kementerian sudah memenuhi target yang lebih cepat dari target.
Dia mencontohkan, ada kementerian yang kerjanya lebih cepat dari target, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
"Pemerintah ini tidak mengenal indikator 100 hari. Untuk masing-masing kementerian targetnya beda-beda. Misalkan untuk Menteri PU, Pak Basuki itu ditargetkan presiden harus melelang infrastruktur, dan itu sudah sejak November 2014 lelang sudah dilakukan oleh MenPU," katanya.
"Jadi yang saya ingin sampaikan adalah presiden tidak memberikan target 100 hari ke kementerian-kementeriannya tapi ada target cepat yang berbeda untuk masing-masing kementerian, jadi kalau indikator 100 hari yang dipakai pasti meleset karena kementerian tidak menggunakan 100 hari," tambah Andi.