Suara.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Andi Wijoyanto membantah tuduhan dirinya sebagai salah satu 'trio macan' Istana yang mengatur jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Trio macan yang disebut-sebut ini adalah dirinya, Menteri BUMN Rini Sumarno dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan.
"Analisis ini agak aneh karena menyertakan Bu Rini yang tugasnya di luar Istana. Dan juga, saya dan Pak Luhut tidak masuk dalam jadwal presiden. Intinya, itu ada di Sespri Presiden dan Mensesneg," kata Andi usai rapat dengan Komisi II DPR, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Dia menambahkan, dirinya memang kerap bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun itu sesuai jadwal untuk memberikan laporan yang berkaitan dengan pekerjaan.
"Jadi kami bertiga nggak mungkin menghambat A atau B untuk bertemu dengan presiden, karena jadwal presiden bukan kami," paparnya.
Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon sempat melontarkan komentar kalau Andi, Luhut dan Rini Sumarno menjadi penghambat partai untuk berkomunikasi dengan presiden. Bahkan, Effendi menyebut Andi sebagai pengkhianat.
Menurut Andi, hal itu merupakan kritik. Dia pun mengucapkan terima kasih atas kritikan itu. Dia pun mengatakan sudah melakukan komunikasi kepada Effendi terkait hal ini.
"Saya sudah ucapkan terima kasih ke Bang Effendi. Saya terima itu sebagai kritikan. Saya yang bertanya, saya yang jadi sumbat masalah dan dijelaskan oleh Bang Effendi. Intinya adalah komunikasi," kata Andi.
Dia berharap, setelah komunikasinya dengan Effendi ini ada kemajuan di kemudian hari.
"Saya bisa pahami kalau ada kekecewaan dari Bang Effendi. Saya bilang, maaf, maaf banget selama tiga bulan jabat Seskab, saya tidak sempat bertemu Bang Effendi," ujarnya.