Light Rapid Transit Dinilai Cocok di Jakarta Dibanding Monorel

Rabu, 04 Februari 2015 | 11:51 WIB
Light Rapid Transit Dinilai Cocok di Jakarta Dibanding Monorel
Sejumlah kendaraan melintas di samping tiang proyek monorel di Kawasan Jalan Asia Afrika, Jakarta, Sabtu (17/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai Light Rapid Transit atau sistem kereta api ringan lebih cocok untuk wilayah Jakarta.

"LRT Jakarta dibangun melayang (elevated) dan konstruksi yang lebih fleksibel daripada monorel, ini lumayan cocok untuk kondisi Jakarta," kata Triwisaksana atau Sani, Rabu (4/2/2015).

Hanya saja, lanjut Sani, ada beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sebelum memutuskan moda transportasi berbasis rel listrik itu diterima sebagai salah satu moda angkutan massal di Ibu Kota.

Pertama, menurutnya, soal daya angkut. Kelemahan monorel yaitu memiliki daya angkut yang rendah dibanding LRT. Sementara, LRT Jakarta memiliki daya angkut yang lebih besar sehingga biaya per penumpang lebih rendah.

"Kelemahan monorel daya angkutnya rendah membuat tarif yang ditanggung penumpang jadi tinggi," kata Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta.

Kedua, lanjutnya, rute LRT Jakarta harus memilih rute yang dilewati sebanyak mungkin warga yang bekerja di sektor industri, jasa dan pemerintahan.

"Soal rute juga, LRT Jakarta mesti memudahkan para penglaju untuk berpindah antarmoda angkutan massal," ujarnya.

Sedangkan yang ketiga, Sani mengemukakan LRT Jakarta harus menghubungkan pusat kota dengan daerah pinggir kota, atau penduduk komuter yang berpindah moda angkutan.

"Di luar itu, setiap ide mestilah dibicarakan dengan cermat bersama seluruh stakeholder utama pembangunan Jakarta, termasuk soal LRT-Jakarta," katanya.

Direncanakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun LRT Jakarta di tujuh koridor. Untuk tahap awal akan dibangun dua koridor, yaitu koridor Kelapa Gading-Kebayoran Lama sepanjang 21,8 kilometer dan Bandara Soekarno Hatta-Pekan Raya Jakarta sepanjang 18,5 kilometer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI