Suara.com - Pemerintah Yordania, pada Rabu pagi (4/2/2015), menggelar eksekusi mati terhadap Sajidah al-Rishawi, perempuan asal Irak yang pernah berusaha melakukan pemboman bunuh diri di Aman pada 2005 lalu, demikian kata seorang sumber internal militer Yordania.
Hukuman mati terhadap Sajidah diyakini sebagai bentuk balasan terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, yang baru saja menyebarkan video pembunuhan brutal terhadap pilot tempur angkatan udara Yordania, Muath al-Kasaesbeh.
Dalam video itu ditunjukkan Kasaesbeh dibakar hidup-hidup, ditimbun dengan reruntuhan bangunan, lalu digilas dengan buldozer.
Baca juga: ISIS Bakar Pilot Yordania Hidup-hidup
ISIS sempat meminta agar Sajidah ditukar dengan Kasaesbeh, yang ditahan ISIS sejak tahun lalu. Pemerintah Yordania mengaku berusaha menjalin komunikasi dengan ISIS terkait pertukaran itu, tetapi belakangan tak ada kabar lagi dari ISIS.
Baca juga: Demi Perempuan Ini, ISIS Rela Kehilangan Rp2,5 Triliun
Sajidah yang ditahan sejak 2005 dan divonis mati pada 2006. Ia bersama suaminya berusaha melakukan pemboman bunuh diri di Aman pada 2005. Bom yang dibawa suaminya dan tiga orang lainnya meledak dan menewaskan 60an orang, tetapi bom yang dililit ke tubuh Sajidah tidak meledak.
Selain Sajidah, seorang lelaki bernama Ziyad Karboli juga dihukum mati pada subuh tadi. Ia terbukti sebagai anggota jaringan teroris Al Qaedah yang membunuh seorang warga Yordania pada 2008. (Reuters)