Iklan di Malaysia yang Hina TKI, Ini Jawaban Menaker

Rabu, 04 Februari 2015 | 04:22 WIB
Iklan di Malaysia yang Hina TKI, Ini Jawaban Menaker
Iklan yang menghina TKI. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lagi-lagi, pihak-pihak tertentu di Malaysia menimbulkan kontroversi yang bisa memicu ketegangan antara Negeri Jiran itu dengan Indonesia. Kali ini adalah lewat kemunculan sebuah iklan kontroversial sebuah perusahaan di Malaysia, yang dinilai jelas-jelas menghina serta melecehkan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Iklan itu tepatnya adalah terkait sebuah perangkat pembersih lantai, yang memuat sebuah kalimat menyerukan untuk "memecat para pembantu rumah tangga asal Indonesia". Ini tentu segera memicu kecaman dari sejumlah besar warga Indonesia. Terkait hal itu, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Hanif Dhakiri pun tak ketinggalan berkomentar, selain juga mengambil langkah meresponsnya.

"Kita tentu sangat tidak nyaman dan menyayangkan adanya iklan tersebut yang bernada merendahkan warga kita. Tetapi kita tetap harus berkepala dingin, agar persoalan itu ditangani serius oleh otoritas setempat, dan sekaligus memastikan agar hal serupa tidak terjadi lagi," ungkap Menaker, melalui pesan singkat yang antara lain diterima Suara.com, Selasa (3/2/2015) malam.

"Dalam konteks kenegaraan, hubungan Indonesia dengan Malaysia selama ini cukup baik. Kedua negara berkewajiban untuk menjaga marwah satu sama lain dan saling menghormati. Jangan sampai pihak-pihak tertentu dengan iklan semacam itu, mengganggu hubungan baik Indonesia-Malaysia selama ini," sambungnya.

"Saya sudah kirim pesan langsung kepada kolega saya, Dato Sri Richard Riot, Menaker Malaysia, agar memberi perhatian terhadap masalah tersebut, dan membantu menanganinya secara serius untuk kebaikan hubungan kedua negara. Dan respons beliau positif," tambah Hanif.

"Saya dengar Bu Retno, Menlu kita, juga sudah mengambil langkah yang diperlukan untuk menangani masalah tersebut melalui perwakilan kita di Malaysia. Semoga segera terselesaikan dan tidak terulang lagi di kemudian hari," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI