Gaji PNS DKI Besar, Menteri PAN: Yang Iri Non PNS

Selasa, 03 Februari 2015 | 20:00 WIB
Gaji PNS DKI Besar, Menteri PAN: Yang Iri Non PNS
Yuddy Chrisnandi. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi menuturkan, di balik gaji pegawai negeri sipil PNS di DKI yang cukup besar tak bakal membuat PNS di daerah merasa iri.

"Nggak, PNS itu nggak iri, yang berpolemik bukan PNS tapi di luar PNS. PNS nggak ada berpolemik karena sejak awal ikut seleksi awal PNS sudah tahu bekerja di instansi mana," ucap Yuddy di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015).

Nantinya, kata Yuddy, PNS di daerah dapat memperoleh hasil yang besar jika pemerintah setempat telah melakukan perubahan sistem penggajian PNS dan perubahan tunjangan kinerja daerah (TKD) dinamis dengan sistem poin.

Semakin poin itu banyak maka penghasilan yang didapat akan besar, namun tidak sebesar yang diperoleh oleh PNS di ibu kota.

"Jadi kalau berada di daerah lain mengikuti kondisi daerah masing-masing. Tidak mungkin kerja di Bandung menuntut gaji seperti di DKI," ujarnya.

Dengan gaji besar buat PNS di DKI, dia mengaku tak akan heran jika nantinya banyak yang minat jadi PNS.

Dia juga meminta pemerintah setempat untuk bisa lebih kreatif menciptakan kondisi lingkungan kerja bagi setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) daerah.

"Kalau tidak pegawai-pegawai terbaik (akan lebih) melirik DKI, Kaltim atau Riau yang memiliki ruang penganggaran yang besar. Misal, Pemkot Bandung tidak ingin pada lari ke DKI ya dia harus upgrade ke tingkat yang lebih baik," jelasnya.

Yuddy menyarankan kepada pemprov DKI untuk menerangkan kepada masyarakat, terutama yang non PNS agar dapat memahami sistem yang kini diterapkan oleh pemerintah Jakarta.

"Yang paling penting memberi kejelasan kepada masyarakat non PNS bahwa PNS sudah mengerti disesuaikan dengan TKD yang beda-beda tiap daerah. Tingkat kemahalan di Bandung dan DKI beda, otomatis take home pay beda," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI