Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) rupanya tak serius soal wacana mengizinkan mobil pribadi melintasi jalur busway. Dia mengungkapkan kalau hal itu disampaikan untuk menyidir para orang kaya Jakarta.
"Itu kan kalimat sindiran, sekarang boleh nggak sih mobil masuk jalur transJakarta? Boleh. Masuk jalur TransJakarta sekarang bayar Rp1 juta kalau ketangkap polisi," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, walaupun Polisi telah memberlakukan denda Rp1 juta bagi mobil pribadi yang kedapatan melintas jalur busway, ternyata tetap tak membuat jera.
"Makanya orang-orang kaya mulai kurang ajar ngomongnya, tahu nggak? Dia tuh pintar. Masuk 10 kali paling ketangkap sekali. Kalau cuma sekali berarti Rp100 ribu dong," kata Ahok.
Ahok juga bercerita, salah satu sebab yang membuat pelanggar kembali mengulang kesalahnnya itu lantaran pihak kepolisian tidak akan kembali menilang para pelanggar, jika sebelumnya pengendara sudah kena tilang.
"Terus sistem tilang, kalau kamu sudah ditilang hari ini, masuk lagi ditilang lagi nggak? Nggak. Sudah ditilang katanya. Jadi kayak tiket terusan dong, makanya kita mau sindir mereka. Kurang ajar," tambah Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengatakan ingin membuat sistem denda otomatis bagi mobil yang masuk ke busway.
Nantinya disetiap memasuki kooridor atau jalur busway akan dipasang portal atau palang otomatis yang akan terbuka ketika ada bus TransJakarta yang melintas.
Sedangkan untuk kendaraan pribadi yang melintas, maka pengguna kendaraan akan dikenakan denda otomatis dari alat on board unit (OBU) yang terpasang di mobil.
"Makanya kita mau pasang separator sama palang. Saya mau ditilang nih tapi nggak mau ditangkap, gue bilang bayar saja Rp1 juta," kata Ahok.