Suara.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan membahas kerangka kebijakan yang memungkinkan Jepang untuk menyelamatkan warga negaranya yang berada dalam keadaan bahaya. Rencana ini mengemuka menyusul pemenggalan salah seorang jurnalis warga negara Jepang oleh kelompok ISIS.
Abe, yang sudah lama ingin memperkuat angkatan bersenjata Jepang, menyampaikan rencana tersebut di hadapan sebuah komite parlemen, pada hari Senin (2/2/2015) waktu setempat. Sehari sebelumnya, ISIS mengeksekusi mati jurnalis Kenji Goto, tawanan kedua asal Jepang.
Abe menginginkan dibuatnya undang-undang yang mencabut larangan bagi militer Jepang untuk membantu sekutunya yang mendapat serangan. Jika benar-benar terwujud, kebijakan yang dikenal dengan nama "Pertahanan Diri Kolektif" itu akan jadi kebijakan militer terbesar pertama sejak angkatan bersenjata Jepang kembali dibentuk 60 tahun silam usai kekalahannya dalam Perang Dunia Kedua. (Reuters)