Suara.com - Sebagian besar warga di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kini enggan makan ikan basah. Hal ini sebagai dampak dari ditemukannya sejumlah jenazah di perairan Selat Makassar, yang diduga adalah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata pada 28 Desember 2014 lalu.
"Banyak yang ragu mengonsumsi ikan air asin di Mamuju, setelah tersiar kabar adanya penemuan mayat korban AirAsia," kata Dewi, salah seorang ibu rumah tangga di Mamuju, Minggu (1/2/2015).
Menurut Dewi, dirinya sendiri lebih memilih untuk mencari alternatif lain pengganti ikan hasil tangkapan nelayan, sebagai lauk pelengkap menu makanan sehari-hari.
"Kalau ke pasar sekarang lebih memilih beli ayam, daging sapi, telur, ataupun ikan air tawar saja, daripada mengomsumsi ikan atau jenis lauk lain yang berasal dari laut," ungkap Dewi.
"Jangan sampai timbul penyakit, kalau misalnya kita konsumsi ikan yang ternyata telah terkontaminasi dengan mayat-mayat tersebut," simpulnya.
Senada dengannya, Wanti, salah seorang ibu rumah tangga lainnya, juga mengaku takut mengonsumsi ikan basah dari laut, setelah nelayan banyak menemukan korban AirAsia di perairan Sulbar.
"Kami terpaksa hanya mengonsumsi telur, tahu dan tempe, daripada harus mengonsumsi ikan segar hasil tangkapan nelayan," ungkapnya.
Penemuan jenazah yang diduga kuat merupakan korban pesawat AirAsia itu, juga diakui berdampak buruk pada tingkat penjualan ikan di Mamuju. Nelayan penangkap ikan pun mengaku mengalami penurunan omzet penjulan, pasca-ditemukannya jenazah-jenazah tersebut.
"Dagangan tidak laku. Sepi sekali sekarang. Orang takut beli ikan.. Apalagi bukan hanya satu (jenazah yang) ditemukan, tapi lebih, bahkan terus bertambah," ujar salah seorang pengepul ikan yang enggan menyebut identitasnya. [Antara]
Usai Penemuan Jenazah AirAsia, Warga Mamuju Enggan Makan Ikan
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Senin, 02 Februari 2015 | 04:20 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Andalan Hati Klaim Unggul 61 Persen, DIA Klaim Menang 57 Persen
27 November 2024 | 12:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI