Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diminta angkat bicara terkait persepsi publik yang mengatakan bahwa ia berada di balik keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kapolri.
"Saya kira wajar sampai saat ini publik mengatakan bahwa bu Mega ada di belakang pencalonan Kapolri (Budi Gunawan). Nah untuk menghapus persepsi yang demikian, bu Mega harus angkat bicara," kata Direktur Riset Akbar Tandjung Institute, Alfan Alfian, dalam acara diskusi bertema KPK vs Polri di Bakoel Koffie, Jalan Cikini Raya 25, Jakarta Pusat, Minggu (1/2/2015).
Alfan mengatakan bila mantan Presiden itu tidak memberikan klarifikasi, publik akan semakin yakin ada campur tangan di belakang pemilihan Budi Gunawan, apalagi Budi adalah mantan ajudan Megawati.
"Kalau bu Mega ga angkat bicara, saya kira bisa menggeser persepsi yang dibangun publik bahwa bu Mega adalah orang dari pencalonan pak BG," kata Alfan.
Itu sebabnya, Alfan menyarankan agar orang paling berpengaruh di PDI Perjuangan itu bicara.
"Lebih baik bu Mega harus bicara sendiri sehingga publik bertanya-tanya benar ga nih pak BG disodorkan pak Jokowi?" kata Alfan.
Seperti diketahui, pencalonan Budi Gunawan menjadi polemik. Apalagi KPK telah menetapkannya menjadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi.
Walau sudah jadi tersangka, sampai sekarang Jokowi tidak membatalkan rencana pelantikan Budi menjadi Kapolri. Publik menduga-duga, ada orang kuat dan berpengaruh yang terus menekannya agar tetap meloloskan Budi.