Jepang: Upaya Negosiasi dengan ISIS Masih Buntu

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 31 Januari 2015 | 17:19 WIB
Jepang: Upaya Negosiasi dengan ISIS Masih Buntu
Potongan gambar memperlihatkan Kenji Goto memegang foto yang diklaim adalah Haruna Yukawa yang tewas dipenggal oleh ISIS. [SITE Intelligence Group]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya pemerintah Jepang dan Yordania untuk membebaskan dua warga mereka dari tahanan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah masih menemui jalan buntu dan kini situasinya masih tak menentu, demikian dikatakan seorang pejabat pemerintahan Jepang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ISIS telah menawan Muath al Kasaesbeh, seorang pilot angkatan udara Yordania dan jurnalis Jepang, Kenji Goto. ISIS berjanji akan membebaskan keduanya jika Yordania membebaskan Sajidah al Rishawi, seorang perempuan yang pernah berusaha melakukan pemboman bunuh diri pada 2005 silam.

ISIS, dalam pesan yang disampaikan Selasa (27/1/2015), mengatakan jika Sajidah tak dibebaskan sampai saat matahari terbenam di hari Kamis (29/1/2015) waktu Mosul, Irak, maka kedua tawanan itu akan dipenggal.

"Situasinya masih buntu," kata Yasuhide Nakayama, Deputi Kementerian Luar Negeri Jepang, pada Jumat (30/1/2015) dari Yordania.

Sementara Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, pada Sabtu (31/1/20150 bilang bahwa situasinya kini masih tak menentu dan apa saja bisa terjadi.

"Segalanya bisa terjadi. Kami sama sekali tak bisa memprediksi. Sambil bersiap menghadapi segala kemungkinan, saya akan mengerahkan segala upaya agar Goto bisa dibebaskan," kata Kishida.

Adapun militer Yordania, pada Jumat, mengatakan bahwa pemerintahnya berlomba dengan waktu untuk mengupayakan pembebasan Kasaesbeh.

Sebelumnya dalam sebuah pesan audio yang tampaknya berisi suara Goto, ISIS mengatakan akan membunuh Kasaesbeh jika Sajida tak dibebaskan. Sajidah ditahan Yordania karena terlibat dalam aksi pemboman bunuh diri yang menewaskan 60 orang di ibu kota Amman. Bom yang dibawa Sajidah tak meledak dan ia kemudian dijatuhi hukuman mati.

Pekan lalu ISIS sebenarnya meminta Jepang membayar 200 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,5 triliun dalam waktu 72 jam, jika ingin dua warga negaranya, Goto dan Haruna Yukawa, dibebaskan.

Yukawa, yang diduga pergi ke Suriah untuk ikut bertempur dalam perang saudara di negeri  itu, ditangkap ISIS pada Agustus 2014. Goto pergi ke Suriah pada akhir Oktober di tahun yang sama. Ia ditahan ISIS ketika berusaha merundingkan pembebasan sahabatnya, Yukawa.

Tetapi pada Sabtu (24/1/2015) , dalam sebuah video baru, ISIS menunjukkan sudah memenggal Yukawa. Dalam video itu ISIS mengatakan akan memenggal Goto jika Sajidah tak dibebaskan.

Lalu pada Selasa video baru muncul. Di dalamnya tampak Goto memegang foto Kasaesbeh dan suara dalam video itu mengancam bahwa Goto dan pilot itu akan dibunuh jika Sajidah tak dibebaskan dalam 24 jam. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI