Suara.com - Pakar ekonomi Universitas Indonesia (UI), I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan, kota penyangga seperti Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang dan Tangerang Selatan, memerlukan citra yang unik agar bisa tumbuh pesat.
"Ekonomi merupakan penggerak pertumbuhan kota. Motif ekonomi pula yang menentukan penempatan sumber daya oleh pemangku kepentingan kota pada suatu tempat, di satu kota tertentu," katanya, dalam acara peluncuran buku "Position Paper Branding Kota", di Jakarta, Jumat (31/1/2015).
Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi UI (LPEM FEUI) itu menjelaskan, kota-kota penyangga tersebut harus memiliki citra yang unik untuk menarik sumber daya yang berbeda dan sesuai dengan proyeksi kebutuhan kota.
"Seperti produk barang dan jasa, kota juga membutuhkan citra," ujarnya.
Menyadari kebutuhan tersebut, menurut Kadek Dian lagi, makanya LPEM FEUI pun menggandeng Makna Informasi Indonesia, sebuah perusahaan konsultan komunikasi dan riset media.
"Selain potensi ekonomi, kota juga membutuhkan citra dan reputasi yang baik serta unik, untuk memenangkan persaingan," ungkap Direktur Utama Makna Informasi Indonesia, M Rahmat Yananda pula.
Sayangnya menurut Rahmat, citra kota yang terekam di surat kabar maupun media sosial sejauh ini, belum menggambarkan identitas kota tersebut. Menurut dia, Depok misalnya, cenderung diangkat dan dibicarakan sisi negatif. Demikian juga dengan Tangerang Selatan. Sedangkan Bekasi memiliki masalah citra kota yang serius, karena banyak terkait dengan kasus kejahatan berat.
Buku "Position Paper Branding Kota" ini sendiri merupakan seri pertama dari beberapa seri yang direncanakan. Untuk seri pertama, kota Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang dan Tangerang Selatan, menjadi fokus perhatiannya. Seri perdana ini ditulis oleh peneliti dan ekonom perkotaan LPEM FEUI Muhammad Halley Yudhistira dan Ummi Salamah.
Ummi menjelaskan, Kota Depok dan Tangerang Selatan sesuai untuk pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan, karena kualitas SDM dan infrastrukturnya yang relatif baik. Sementara Bekasi dan Tangerang menurutnya adalah kota berbasis manufaktur, sedangkan Bogor cocok dikembangkan sebagai kota wisata.
"Tangerang cukup fokus pada isu-isu pelayanan dasar, khususnya kesehatan. Hanya Kota Bogor yang mampu menyelipkan pesan mengenai potensi wisata kota, meski dari segi kuantitas masih minim," paparnya. [Antara]
Jadi Penyangga Ibu Kota, Bodetabek Perlu Punya Citra Unik
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Sabtu, 31 Januari 2015 | 02:24 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
100 Hari Pemerintah Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi Udara di Pusat Ekonomi Nasional
13 November 2024 | 14:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI