Suara.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Hasyim Muzadi, datang lagi ke KPK, Jumat (30/1/2015) sore, untuk menemui Ketua KPK Abraham Samad. Ia ingin membicarakan sejumlah hal penting, terutama menyangkut dampak konflik KPK dan Polri.
"Jadi niat saya adalah bahwa kemelut yang ada di negeri kita harus pelan-pelan segera diredakan. Karena kalau tidak, maka akan merambah kemana-mana," kata Hasyim di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Hasyim khawatir jika permasalahan yang terjadi antara KPK dan Polri tidak segera diatasi, akan menghambat upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Selain itu, kata dia, permasalahan tersebut bisa mengakibatkan sistem ketatanegaraan menjadi kacau.
"Apalagi kalau ada pihak-pihak yang menggoreng masalah ini," kata mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Hasyim berharap agar semua pihak, terutama KPK dan kepolisian, segera sadar bahwa koruptor di Indonesia sangat banyak dan mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengambil kebijakan.
"Kita harus sadar bahwa koruptor di Indonesia masih cukup kekuatan untuk menggerakkan jaring-jaring pelaksana negara. Oleh karenanya saya tadi minta supaya secara makro suasana diredakan," kata Hasyim.