"Setiap hari ada laporan mengenai kondisi pohon di Kebun Raya," katanya.
Ia mengatakan langkah pemeliharaan pohon di Kebun Raya Bogor dilakukan dengan tenaga ahli dan tenaga teknis serta peneliti. Jumlahnya ada 45 peneliti, termasuk peneliti kesehatan pohon yang rutin melakukan penelitian.
"Perawatan dan pengawasan dilakukan setiap hari. Dari 413 pegawai yang dimiliki sebagian besar bekerja di kebun yakni ada 219 orang, ada yang perawat kebun, perawat koleksi, membabat dan membersihkan," katanya.
Peristiwa pohon tumbang di Kebun Raya Bogor terjadi Minggu (11/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Mereka yang menjadi korban merupakan karyawan PT Asalta Mandiri Agung yang merupakan anggota Ikatan Serikat Buruh Indonesia-Bogor.
Mereka datang ke Kebun Raya Bogor menghadiri acara silaturahmi sekaligus diskusi tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), total jumlah karyawan yang ikut dalam kegiatan sebanyak 180 orang, namun pada saat kejadian yang datang baru sekitar 80 orang.
Saat kejadian mereka sedang berkumpul di Jalan Astrid atau tepat berada di bawah pohon Damar Agathis Borneo yang mengalami patah di bagi tengahnya, sementara saat peristiwa terjadi cuaca cerah tidak ada angin.
Total korban yang dilarikan ke RS PMI sebanyak 30 orang, mereka terdiri dari tujuh orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka. (Antara)