Bukannya Jaring Ikan, Nelayan Malah 'Tangkap' 9.000 Pil Ekstasi

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 30 Januari 2015 | 03:12 WIB
Bukannya Jaring Ikan, Nelayan Malah 'Tangkap' 9.000 Pil Ekstasi
Nelayan [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang nelayan di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menemukan sebanyak 9.000 butir narkoba jenis pil ekstasi yang diduga diselundupkan dari luar negeri.

Kapolres Karimun AKBP Suwondo Nainggolan dalam keterangan persnya, di Mapolres Karimun, Kamis (29/1/2015) mengatakan, pil ekstasi tersebut ditemukan nelayan tersebut di sekitaran pantai atau dekat sebuah pelabuhan rakyat di Kecamatan Tebing pada 17 Januari 2015, sekitar pukul 04.30 WIB.

"Nelayan itu menemukan satu tas yang tergeletak di pinggiran pantai. Saat ia buka, ia menemukan bungkusan-bungkusan yang diduganya narkoba jenis ekstasi. Temuan tersebut segera dilaporkannya ke Satnarkoba," kata dia.

Satuan Reserse Narkoba, menurut Suwondo Nainggolan langsung mengamankan tas plastik beserta isinya berupa pil berwarna merah dalam bungkusan plastik bening, terdiri atas 10 bungkus, 8 bungkus masing-masing berisi 1.000 butir, dan dua bungkus lainnya masing-masing 500 butir.

Berdasarkan pengujian di laboratorium, dia mengatakan pil-pil tersebut positif mengandung met amphetamine yang biasa terdapat pada pil ekstasi.

"Pil ekstasi itu terdiri dari dua merek, 4.000 butir merek armani dan 5.000 butir merek supermen. Jika ditaksir dengan rupiah, maka nilai keseluruhannya mencapai Rp1,5 miliar," tuturnya.

Tim Satresnarkoba, menurut dia sempat melakukan pengintaian selama beberapa hari untuk mengungkap pelaku atau orang yang akan mengambil tas berisi pil-pil ekstasi tersebut.

"Selama anggota mengendap di lokasi, tidak seorangpun yang datang mengambilnya. Dan sampai saat ini, kita belum memiliki informasi dan data yang lengkap untuk mengungkap pelakunya. Namun berdasarkan informasi, ekstasi tersebut berasal dari luar negeri tapi kita belum bisa memastikan apakah dari Singapura atau Malaysia," ujarnya.

Ia juga belum bisa memastikan apakah 9.000 butir ekstasi tersebut akan diedarkan atau hanya transit di Karimun. Namun yang jelas, temuan pil ekstasi tersebut menunjukkan bahwa sudah tahu atau paham dengan narkotika dan obat-obat berbahaya.

"Kami mengapresiasi partisipasi warga dalam mencegah peredaran narkoba. Ini menunjukkan sosialisasi dan penyuluhan sukses memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada warga dalam mendukung Program Karimun Bersinar (bersih sehat tanpa narkoba)," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI