Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengatakan Presiden Joko Widodo sudah seharusnya melibatkan partai politik dalam setiap pengambilan kebijakan. Partai, kata Effendi, harusnya ditonjolkan sebagai bagian dari pemerintah.
"Harusnya, partai politik memang berada di depan masalah-masalah bangsa. Negara ini dukungannya berasal dari partai politik. Pak Jokowi lahir dari partai politik. Karena itu, harusnya partai politik eksistensinya diperkuat," kata dia.
Lebih jauh, Effendi mengkritisi sikap Presiden Jokowi belakangan yang menurutnya kurang berkomunikasi dengan partai pendukung di Pilpres 2014, terutama PDI Perjuangan.
Effendi menuding lingkaran Presiden telah menjauhkan Jokowi dengan partai sehingga partai tidak dilibatkan pemerintah.
"Saya lihat, ini kebiasaan baru, bisa saja, belum sempat berkiprah di nasional, kita-kita juga yang sudah memilih dia. Sudah kodrat dia jadi Presiden. Jangan mengabaikan parpol. Kok seolah-olah partai politik yang menjadi pihak yang bermasalah," katanya.
"Kita hanya beri endorsment kepada dia. Sebagai kader di pemerintah, seyogyanya pemerintah itu identik dengan platform PDI Perjuangan, kalau tidak ya sudah. PDI Perjuangan pemenangan Pileg dan Pilpres, sah saja dong kalau platform pemerintah sama dengan pemerintah," Effendi menambahkan.
Lingkaran Jokowi yang dimaksud Effendi adalah Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Effendi menyebut mereka barisan pengkhianat.
"Orang-orang di sekitar Presiden Jokowi yang menyalahkan parpol pembuat kisruh politik, ya Andi dan Rini cs itu, mereka biang masalahnya. Mereka yang memusuhi parpol karena mereka tidak percaya diri," tuturnya.
Ketika disinggung apakah sikapnya yang terus mengkritik Jokowi merupakan bagian dari barisan sakit hati kepada Jokowi.
"Kok disebut sakit hati, tidaklah. Kita ini tugasnya beda. Kita ditugaskan di sini (parlemen), ada kader lain yang ditugaskan di pemerintah. Bagi-bagi tugaslah," kata Effendi.