Suara.com - Tim investigator kecelakaan pesawat dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Kapten Ertata Lananggalih mengungkapkan kronologis jatuhnya AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil rekaman percakapan pilot di Cockpit Voice Recorder pesawat QZ 8501.
Ertata mengatakan pesawat tersebut sempat dibelokkan ke kiri untuk menghindari awan comulus nimbus. Lalu, pesawat naik ke ketinggian dari 32.000 kaki menjadi 37.400 kaki.
Tak lama kemudian, posisi pesawat kembali turun ke 32.000 kaki dalam hitungan sekitar 30 detik.
"Itu turunnya pelan-pelan (dari 32.000 kaki sampai ke laut) selama 3 menit 20 detik. Itu pesawat sempat miring, tapi stabil lagi terus lurus lagi (sebelum akhirnya hilang)," kata dia di kantor KNKT, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura jatuh di perairan Selat Karimata pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat tersebut mengangkut 162 orang.