Jokowi dan Partai Pendukung Berbeda Kepentingan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 29 Januari 2015 | 11:16 WIB
Jokowi dan Partai Pendukung Berbeda Kepentingan
Joko Widodo dan Jusuf Kalla ketika masih kampanye di Pemilu Presiden 2014 di Gedung Joang 45 Jakarta, Senin (19/5). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik dari lembaga riset Populi Center, Usep S Achyar, menilai partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat dan Presiden Jokowi berbeda pandangan dan kepentingan. Hal ini terlihat dari proses penunjukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi calon Kapolri.

"Selama ini antara partai dan Jokowi, punya pandangan yang beda. Jokowi sebenarnya tidak menyukai BG karena memang beliau (Jokowi) tahu bahwa BG sedang bermasalah," kata Usep kepada suara.com, Kamis (29/1/2015).

Perbedaan tersebut, kata Usep, ditegaskan lagi oleh pernyataan Ketua Tim Konsultatif Independen Buya Syafii Maarif di Istana Negara Jakarta, Rabu (28/1/2015). Buya mengatakan pengajuan Budi Gunawan sesungguhnya bukan inisiatif Presiden.

"Tanda (perbedaan) itu juga kelihatan dengan Jokowi membentuk Tim Konsultatif Independen. Jokowi ingin membangun kekuatan lain yang merepresentasikan kepentingan rakyat. Menurut saya itu bisa dibaca bahwa Jokowi membangun kekuatan baru di luar kekuatan partai (pendukungnya)," kata Usep.

Tim Konsultatif Independen dibentuk, padahal Presiden telah memiliki Dewan Pertimbangan Presiden.

Usep menduga Jokowi menganggap Wantimpres sebagai representasi dari kekuatan partai sehingga memilih untuk membentuk tim baru untuk membantunya menyelesaikan kemelut KPK dan Polri.

Oleh karena itu, kata Usep, dibutuhkan keberanian Jokowi untuk membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan partai pendukung, meskipun dalam konstitusi, partai masih menjadi pilar bernegara sehingga tidak bisa kekuatan partai tetap tidak bisa lepas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI