Aksi sujud syukur yang digelar para siswa itu sebagai tanda syukur siswa karena UN tidak menjadi penentu kelulusan yang membebankan bagi siswa.
"UN itu sangat membebankan, hasil belajar tiga tahun hanya ditentukan tiga hari dengan 20 paket soal yang berbeda," kata Putriana Dwi, siswa SMAN 9 Bandung.
Padahal pembelajaran setiap sekolah berbeda, indikator kelulusannya harus berbeda, UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan siswa.
"Mudah-mudahan Menteri yang baru bisa memberikan perubahan pendidikan di Indonesia," katanya Perubahan kebijakan UN merupakan suatu kemajuan oleh Pemerintah dan Kurikulum 2013 kelanjutannya juga diserahkan pada Sekolah.
"Dengan perbedaan indikator kelulusan siswa saat ini, membuat siswa akan giat belajar juga untuk merencanakan masuk PTN," kata Putriana menambahkan. (Antara)