Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan mengumpulkan pejabat tinggi di Markas Besar Kepolisian Rebuplik Indonesia.
Hal ini dilakukan menyusul adanya isu perpecahan di tubuh Polri.
Isu perpecahan ini muncul setelah Presiden Joko Widodo penunjukkan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Selain itu, Polri juga memberhentikan Suhardi Alius dari Kepala Badan Reserse dan Kriminal. Selanjutnya jabatan itu diduduki Budi Waseso.
Sebagaimana diketahui, pergantian itu ditentang keras mantan Wakapolri Oegroseno. Ditambah setelah Budi Waseno jadi Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap polisi dan dijadikan tersangka.
Isu perpecahan itu sendiri sebenarnya sudah dibantah oleh Sutarman saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolri. Pelaksana Tugas Kapolri Badrodin Haiti juga menyatakan bantahan yang sama.
Hanya saja, Anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman masih mencium adanya perpecahan. Makanya dia dan anggota Kompolnas lainnya akan bertemu para pejabat Polri.
"Kita ada agenda bertemu dengan Wakapolri, Irwasum, Bareskrim dan semua pejabat Polri. Anggota Polri ini jangan berpikir mau ke gerbong mana. Tapi bagaimana caranya si Polri ini jangan sampai pecah," kata Hamidah saat dihubungi suara.com, Rabu (28/1/2015).
Ia mengatakan pertemuan itu bersifat santai dan tidak terlalu resmi. Bahan bahasan yang akan diobrolkan salah satunya mengenai kemungkinan akan dicalonkan Kapolri baru jika Jokowi memutuskan membatalkan pencalonan Budi Gunawan.
"Pertemuan ini informal saja. Soal nanti jika akan ada pemilihan lagi, kita lakukan dengan fair, lewat data-data dari KPK dan PPATK," paparnya.