Basarnas Nyatakan 92 Penumpang AirAsia QZ8501 Masih Hilang

Rabu, 28 Januari 2015 | 12:23 WIB
Basarnas Nyatakan 92 Penumpang AirAsia QZ8501 Masih Hilang
Kapal Crest Onyx mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan SAR Nasional menyatakan sebanyak 92 jenazah pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata masih hilang. Sampai saat ini ada 70 jenazah yang sudah ditemukan.

Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo menjelaskan pencarian masih terus dilakukan sampai hari ke-32 pencarian. Sampai saat ini Basarnas sudah berhasil menemukan kotak hitam pesawat dan berbagai serpihan.

"Sampai hari ini ada total 70 jenazah yang sudah ditemukan. Masih ada 92 yang menjadi PR (pekerjaan-red) kita. Black Box sudah ditemuakan, serpihan-serpihan sudah ditemukan," kata Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas di Jalan Angkasa B 15 Kav 2-3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).

Basarnas memastikan pihaknya akan kembali mencari jenazah AirAsia pada Sabtu (31/1) besok. Sebab tim dari Basarnas sudah ditarik kedaratan untuk melakukan persiapan.

Nantinya pencarian tidak akan melibatkan TNI. Ini lantaran Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah menarik seluruh pasukannya dari area lokasi pencarian.

"TNI sudah kembali ke home base. Bukan berati kita berhenti melakukan pencarian," jelas Soelistyo.

Pencarian akan dimulai Sabtu pagi pekan ini. Pencarian akan dilakukan pada 9 koordinat pencarian sebelumnya yang sudah ditandai. Nantinya, Basarnas juga akan mengevaluasi setelah 7 hari melakukan pencarian.

"Ditambah upaya titik yang lain yang ada di area yang lain dengan sistem kita. Kemudian kekuatan yang dilibatkan 7 hari ke depan," kata dia.

Pesawat AirAsia QZ8501 ini hilang kontak pada Minggu (28/12) tahun lalu. Namun akhirnya pesawat berpenumpang 162 orang itu dinyatakan jatuh. Jatuhnya pesawat diduga karena terjebak dalam awan cumulonimbus di atas laut antara Sumatera dan Kalimantan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI