Lima Puluh Anggota Pasukan Khusus Filipina Tewas di Tangan MNLF

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 26 Januari 2015 | 20:02 WIB
Lima Puluh Anggota Pasukan Khusus Filipina Tewas di Tangan MNLF
Ilustrasi tentara/prajurit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 50 anggota pasukan khusus kepolisian Filipina tewas dalam pertempuran melawan gerilyawan di kota Mamasapano, Provinsi Maguindanao, hari Minggu (25/1/2015).

Menteri Dalam Negeri Filipina, Mar Roxas, menyebut para korban sebagai "pahlawan gugur" yang mengorbankan nyawa mereka untuk menangkap Zulkifli bin Hir, alias Marwan, tersangka pelaku pengeboman Malaysia. Roxas mengungkapkan, Zulkifli kemungkinan telah tewas terbunuh oleh pasukan khusus tersebut.

Seorang tersangka lainnya, Abdul Basit Usman, dilaporkan berhasil lolos. Setelah menyerang Marwan, pasukan khusus kepolisian mendapat perlawanan sengit dari gerilyawan Moro di desa Tukanalipao.

Roxas mengatakan, pertumpahan darah tersebut terjadi akibat kesalahpahaman. Awalnya, pasukan khusus kepolisian hendak menangkap kedua militan yang berlindung dalam kelompok pejuang Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). MNLF, gerilyawan yang sudah bertempur selama 45 tahun dengan pemerintah Filipina telah sepakat untuk membubarkan pasukan dan menyerahkan senjata. Sebagai gantinya, pemerintah akan membiarkan mereka membentuk sebuah pemerintahan otonomi.

Sungguh disayangkan, ada sekelompok gerilyawam MILF yang mengira polisi melakukan serangan terhadap kelompok mereka. Maka, terjadilah pertempuran yang menelan banyak korban jiwa tersebut.

"Ini adalah kesalahpahaman," kata Roxas saat memberikan keterangan pers di Kota Cotabato.

Roxas berharap, insiden ini tidak merusak perdamaian yang tengah diupayakan.

Mohagher Iqbal, ketua panel perdamaian MILF mengatakan, polisi tidak mengkoordinasikan operasi mereka dengan komite gencatan senjata.

"Mereka memasuki wilayah kami dan menyerang kami, apa yang harus kami lakukan?" kata Iqbal.

"Yang terjadi kemudian adalah mempertahankan diri," lanjut Iqbal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI