Suara.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur meminta kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) agar tidak memberikan kapur barus dan kopi kepada jenazah AirAsia QZ8501 yang berhasil dievakuasi.
Pemberian kapur barus dan kopi akan membuat jenazah menjadi rusak dan sulit dikenali.
Ketua tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono mengatakan, meski pemberian kopi dan kapur barus mampu menghilangkan bau, namun hal itu tidak dibenarkan dalam penanganan jenazah karena mempersulit proses identifikasi.
"Dengan diberi kapur barus dan kopi akan membuat kulit menjadi hilang dan jelas mempersulit proses identifikasi," ujar Budiyono, Senin (26/1/2015).
Larangan ini, imbuh Budiyono sudah dikomunikasikan dengan pihak Basarnas, terutama kepada tim yang tidak terlibat dari awal pencarian jenazah.
Menurut Budiyono, jenazah yang berhasil dievakuasi hingga kini sudah mencapai 70 orang. Dari jumlah itu, 69 diantaranya sudah dikirim ke RS Bhayangkara, Surabaya.
Sedangkan 52 jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan 17 sisanya masih dalam taraf identifikasi dan rekonsiliasi. (Yovie Wicaksono)